Pengertian Packing, Unsur-unsur, Jenis-jenis, dan Cara Packing yang Benar!

Pengertian Packing, Unsur-unsur, Jenis-jenis, dan Cara Packing yang Benar

Pengertian Packing, Unsur-unsur, Jenis-jenis, dan Cara Packing yang Benar

Packing atau pengemasan adalah proses pengemasan suatu produk atau barang yang bertujuan untuk melindungi, memudahkan dalam distribusi, dan meningkatkan daya tarik suatu produk. Dalam dunia bisnis, menggunakan packing yang tepat tidak hanya membantu menjaga kualitas produk selama proses pengiriman, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesan visual untuk dapat menarik minat konsumen. Pada artikel ini, akan membahas lebih dalam mengenai pengertian packing, unsur-unsur yang harus ada dalam packing, jenis-jenis packing, fungsi packing dan cara packing yang benar.

1. Pengertian Packing

Secara umum, packing atau pengemasan adalah proses membungkus, melindungi, dan menyiapkan barang atau produk agar sebelum didistribusikan atau dikirimkan kepada konsumen. Pada proses ini, barang-barang dibungkus dengan menggunakan bahan tertentu yang sudah dirancang untuk melindungi dari kerusakan fisik seperti benturan atau perubahan cuaca, serta memberikan informasi yang diperlukan kepada konsumen jika diperlukan. Packing yang baik harus mempertimbangkan aspek efisiensi, keamanan, dan kepraktisan agar produk tetap dalam kondisi baik selama proses distribusi.

Contoh : 

  • Perusahaan elektronik mengirimkan produk elektronik mereka. Packing yang digunakan harus bisa melindungi barang elektronik dari guncangan, benturan, atau cuaca ekstrem selama pengiriman. Tanpa packing yang tepat, risiko kerusakan pada produk akan lebih tinggi. Pada barang elektronik seperti ini sudah disediakan busa dalam penyangganya bawaan dari pabrik juga disertai bubble wrap untuk melindungi barang tersebut.
  • Toko barang yang menjual jenis barang pecah belah. Packing yang digunakan harus bisa melindungi dari benturan, maupun goncangan. Packaging yang tepat pada jenis barang ini dapat menggunakan kotak kayu atau kardus yang berlapis untuk meminimalisir resiko kerusakan. 

2. Unsur-unsur Packing yang Baik

Packing yang baik tidak hanya soal memilih bahan yang kuat, tapi juga melibatkan beberapa unsur penting, antara lain:

  • Bahan Packing: Harus cukup kuat dan sesuai dengan jenis produk yang akan dikemas. Misalnya, barang pecah belah membutuhkan bahan packing yang berbeda dengan produk tekstil.
  • Pelabelan: Informasi yang jelas tentang isi produk, cara menangani, hingga tujuan pengiriman harus tertera dengan jelas.
  • Keamanan: Pengemasan harus mampu melindungi produk dari segala kemungkinan kerusakan fisik, seperti benturan, kelembapan, hingga suhu ekstrem.
  • Efisiensi Ruang: Packing harus efisien dalam penggunaan ruang agar tidak ada tempat yang terbuang percuma. Pengemasan yang terlalu longgar atau terlalu padat dapat merusak produk.
  • Fungsionalitas: Packing harus memungkinkan barang untuk dikirim dengan mudah, baik melalui jasa pengiriman maupun pengangkutan pribadi. Contoh: Kardus dengan pegangan pada sisi-sisinya untuk memudahkan proses angkut.
  • Estetika: Kemasan yang menarik dapat meningkatkan daya tarik produk bagi konsumen. Desain kemasan yang unik dan mencolok dapat membedakan produk di pasar yang kompetitif. Contoh: Kemasan kosmetik yang menggunakan warna-warna menarik dan logo yang elegan.
  • Informasi: Kemasan harus menyertakan informasi penting mengenai produk, seperti cara penggunaan, tanggal kedaluwarsa, dan komposisi bahan. Contoh: Label pada kemasan makanan yang mencantumkan daftar bahan dan informasi nilai gizi.

Contoh Penggunaan Unsur Packing

Packing sederhana dalam pengiriman buku melalui pos. Bahan yang dipilih biasanya menggunakan amplop  yang sudah berbentuk bubble wrap untuk melindungi buku dari benturan, dan disertakan label pengiriman jelas menunjukkan alamat tujuan juga peringatan agar barang tidak dilipat.

3. Jenis-jenis dan Contoh Packing

Packing dapat dibedakan berdasarkan material atau jenis produknya. Berikut beberapa jenis packing yang umum digunakan:

  • Packing Kertas/Karton: Digunakan untuk produk yang ringan dan tidak mudah rusak seperti pakaian, sepatu, atau produk kosmetik.
  • Packing Plastik: Biasa digunakan untuk produk makanan dan minuman karena sifatnya yang kedap udara dan tahan air.
  • Packing Kayu: Sering digunakan untuk produk berat dan berharga seperti peralatan industri, mesin, atau furnitur.
  • Bubble Wrap: Material plastik bergelembung yang efektif untuk melindungi barang dari benturan, sangat cocok untuk barang elektronik atau produk yang mudah pecah.
  • Packing Primer: kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk dan berfungsi untuk melindungi serta menjaga kualitas produk tersebut seperti botol plastik atau kaca untuk minuman.
  • Packing Sekunder: Packing ini meliputi kemasan yang digunakan untuk menggabungkan beberapa produk menjadi satu unit yang lebih besar seperti kotak karton yang berisi beberapa botol produk kosmetik.
  • Packing Tersier: Jenis ini digunakan untuk memudahkan pengiriman atau distribusi dalam jumlah besar, contohnya penggunaan palet atau packing kayu untuk mengangkut produk dalam jumlah besar di gudang.
  • Packing Ekspedisi: Kemasan khusus yang dirancang untuk pengiriman jarak jauh, biasanya lebih kuat untuk melindungi barang dari kondisi perjalanan yang ekstrem, contohnya kotak berlapis atau kemasan tahan air untuk pengiriman internasional.

4. Cara Packing yang Benar

Setiap jenis produk membutuhkan cara packing yang berbeda, namun prinsip dasarnya sama, yaitu memastikan barang aman dan rapi. Berikut beberapa tips cara packing yang benar dan dapat diikuti:

  • Pilih Bahan Packing yang Tepat: Pastikan menggunakan bahan packing yang sesuai dengan jenis produk. Misalnya, untuk barang pecah belah, gunakan bubble wrap dan styrofoam.

Contoh: Untuk barang elektronik, disarankan menggunakan kotak yang dilapisi dengan busa anti-statis.

  • Lapisi Produk dengan Pelindung: Untuk barang-barang yang rentan terhadap kerusakan, lapisi dengan pelindung seperti bubble wrap atau foam sebelum dimasukkan ke dalam kotak.

Contoh: Televisi yang dibungkus dengan plastik pelindung dan kemudian ditempatkan dalam kotak yang diisi dengan busa di sekelilingnya.

  • Pastikan Tidak Ada Ruang Kosong di Dalam Kemasan: Ruang kosong dalam kemasan dapat menyebabkan produk bergerak selama pengiriman, meningkatkan risiko kerusakan. Isi ruang kosong dengan bahan tambahan seperti kertas koran, styrofoam, atau udara bantal.

Contoh: Mengisi ruang kosong dalam kotak barang pecah belah dengan serpihan kertas.

  • Segel dengan Rapat: Gunakan lakban yang kuat untuk menutup kemasan agar tidak mudah terbuka selama proses pengiriman.

Contoh: Penggunaan lakban kertas ganda yang kuat untuk memastikan kotak tertutup rapat.

  • Berikan Label Pengingat: Tambahkan label pengingat seperti “Fragile” atau “This Side Up” untuk memastikan penanganan yang tepat.

Contoh: Menempelkan stiker “Mudah Pecah” pada kotak yang berisi barang kaca.

Fungsi Packing

Packing tidak hanya berfungsi sebagai pelindung barang, tetapi juga memiliki beberapa fungsi penting lainnya, di antaranya:

  1. Melindungi Produk: Packing yang tepat melindungi produk dari kerusakan fisik, kontaminasi, dan faktor eksternal lainnya.
  2. Mempermudah Distribusi: Dengan packing yang terorganisir, produk lebih mudah diangkut dan didistribusikan ke berbagai tempat.
  3. Meningkatkan Daya Tarik Produk: Kemasan yang menarik secara visual dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen dan meningkatkan penjualan.
  4. Memberikan Informasi Penting: Packing juga berfungsi untuk memberikan informasi mengenai produk seperti komposisi, cara penggunaan, serta tanggal kedaluwarsa.

Kesimpulan

Packing yang baik bukan hanya soal membungkus barang, tetapi juga bagaimana memastikan produk aman, tampil menarik, dan memberikan kemudahan dalam distribusi. Dengan memahami jenis-jenis packing, unsur-unsur penting, serta cara packing yang benar, bisnis dapat meminimalkan risiko kerusakan produk dan meningkatkan kesan positif dari konsumen. Pastikan selalu memilih bahan packing yang sesuai dan memperhatikan setiap detail, karena packing adalah bagian penting dari keseluruhan rantai pasokan produk.

 

Recommended For You

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *